Jelajah

Maribaya Natural Hot Spring & Waterfall, Lembang

Valentine’s day, jarang dirayakan bersama pasangan, apalagi jika pas di akhir pekan! Sudah (nyaris) tak mungkin ayah dan bunda dapat pergi berdua-duaan, tanpa dikawal oleh serdadu kumbang.

Dan ketika matahari menyalakan sinarnya pada tanggal 14 February 2016, serdadu ‘ngengat’ plus orang tua bunda meluncur menuju Lembang untuk mendatangi sebuah “rumah peternakan” sebagai tujuan liburan penghujung minggu. Adalah Farm House yang sedang teramat nge-heitz (baca: hits), bahkan saking heitz-nya, ‘peternakan’ tersebut sudah dihinggapi oleh ribuan manusia walau masih pukul 09.00 WIB pagi, tepat waktunya dibuka!

Farm House menjadi biang macet di Jalan Raya Lembang, dipadati dengan rombongan bus dan kendaraan yang mencari parkir hingga ke pekarangan rumah warga. Bunda harus mencari alternatif tempat wisata lain karena tak mungkin serdadu ciliknya dapat menikmati rekreasi jika situasi teramat ramai.

Maribaya Reborn! Bunda mendapat petunjuk dari sang mertua (yang lebih ‘traveler’ daripada si bunda) mengatakan bahwa sekarang Maribaya sudah cantik jelita setelah di-operasi eh renovasi. Segera ayah merubah haluan, mengarahkan pansernya 10 km ke bagian timur Lembang, melampaui beberapa objek wisata terkenal lainnya seperti De Ranch dan Kebun Bunga Begonia.

Sejak dahulu Maribaya memang sudah terkenal akan sumber air panas dan kemolekan air terjunnya. Wanawisata ini sempat ditutup selama 2 tahun untuk dibenahi, and finally Maribaya dibuka kembali pada bulan Juli 2015 dengan konsep baru berupa air terjun serta kolam pemandian air panas alami yang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas resor atau [simple_tooltip content=’Sanggraloka atau resor adalah tempat untuk relaksasi atau rekreasi, menarik pengunjung untuk berlibur’]sanggraloka[/simple_tooltip] modern namun tetap ramah lingkungan. Objek wisata alam ini telah ‘lahir kembali’ dengan nama baru yaitu Maribaya Natural Hot Spring Resort and Waterfall.

Tibalah jua serdadu bunda di kawasan yang terletak di Jl. Maribaya No.105/212 Kec. Lembang Jawa Barat, dan dari tempat ayah memarkirkan pansernya, telah menanti angkutan shuttle car (gratis) yang disediakan oleh pihak pengelola untuk mengantarkan pengunjung ke lokasi –yang ternyata hanya berjarak 1 menit dari tempat parkir. 😆

Setelah membayar tiket masuk Rp. 35k/orang, armada bunda mulai memasuki area Maribaya seluas 6 ha, yang tampak sangat berbeda dari wanawisata lain. Sebelumnya bunda sempat enggan “tamasya ke  [simple_tooltip content=’Curug adalah sebutan dari air terjun kalau kata orang Sunda mah..’]curug[/simple_tooltip]” mengingat pengalamannya kepayahan menaiki anak tangga di Curug Cimahi (Air Terjun Pelangi). Tapi ternyata Curug Maribaya tidak seperti yang ia kira. Bunda langsung tertarik dengan suasana taman hutan nan hijau asri dengan penataan natural-modern, bersih dan rapi. Bangunan yang ada pun memiliki design unik dan serasi dengan alam sekitar. Ya, kawasan Maribaya kini telah berkembang menjadi kawasan resort eksklusif. Keren!

Keluarga ini lalu berjalan melintasi Gerbang Eyang Raksa Dinata berupa jembatan kayu gagah berhias lampion, dan kemudian berfoto di depan relief [simple_tooltip content=’Legenda Maribaya adalah kisah tentang seorang Petani miskin yang bernama Eyang Raksa Dinata yang mempunyai seorang anak gadis yang cantik jelita, Maribaya. Melihat kecantikan dari anak gadisnya, Sang Bapak khawatir kalau anaknya jadi rebutan bagi para pemuda di daerahnya. Sang Bapak pun mendapatkan ilham dan pamit pergi ke Tangkuban Perahu. Melalui pertapaannya itu, Ia didatangi oleh seorang kakek yang memberikannya 2 bokor berisi air. Salah satu bokor tersebut harus dibawa ke arah barat dan satu lagi di bawa ke arah timur. Air yang ditumpahkan oleh Sang Bapak di daerah sekarang di kenal sebagai Situ Lembang. Sementara itu, Sang Bapak meminta kepada Maribaya untuk menumpahkan air dalam bokor tersebut tidak jauh dari rumahnya. Beberapa hari kemudian, keajaiban datang dimana air yang ditumpahkan oleh Maribaya muncullah mata air panas yang mengandung belerang. Konon, air panas tersebut berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Tempat itu pun menjadi ramai dikunjungi penduduk sekitar yang mau berendam di kolam air panas itu. Sebagai imbalannya, mereka suka melemparkan uang logam ke dalam kolam sebagai imbalan. Sejak mulai dikembangkan sekitar tahun 1835 oleh Eyang Raksa Dinata, objek wisata ini berhasil mengubah kehidupan Eyang Raksa Dinata. Kolam air panas inipun kemudian diwariskan kepada Maribaya sehingga daerah itu terkenal dan dinamakan Maribaya, seperti nama mojang cantik itu.’]Legenda Maribaya[/simple_tooltip]. Berdasarkan tampilan diorama tersebut, bunda dapat mengisahkan legenda cerita rakyat Pasundan mengenai  mojang cantik bernama Maribaya kepada barudaknya. 🙂

Barudak bunda yang terdiri dari trio kurcaci gemar bermain di taman wisata Maribaya. Tersedia area khusus anak bertajuk Kids Adventure Land, dimana trio hobbits dapat memberi makan si bunny di Taman Kelinci, bertamu ke rumah tetangga eh Rumah Hobbit, merayap di Spider Web, berkeliling mengendarai kuda, serta bermain di Children Playground (khusus untuk hobbits usia 3 – 7 tahun) yang sangat greeeeen :mrgreen: Anak-anak juga dapat berenang di Kolam Renang yang airnya dialiri langsung dari mata air pegunungan sehingga sungguh terasa kesegarannya. Wahana lain yang dapat dinikmati para kurcaci adalah Kolam Pancing dan Taman Kura-Kura (Turtle Kingdom) di area Talaga Giri.

Di dalam kawasan Maribaya, pengunjung dapat menemukan dua curug bernama Cikawari dan Cigulung, serta kolam pemandian air panas alami (tidak menggunakan heater) yang mengalir dari kedua curug tersebut. Beragam jenis kolam dapat menjadi pilihan pengunjung, mulai dari kolam umum hingga kolam private, kolam (khusus wilayah) kaki hingga kolam rendam seluruh badan, kolam air dingin hingga air mendidih.. ups. Yang belum ada hanyalah kolam duit! 🙄

Yang paling menarik minat bunda adalah hadirnya open air concept kolam rendam atau pemandian, ditata indah menyerupai  [simple_tooltip content=’Onsen adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi’]onsen[/simple_tooltip] yang ada di Jepang. Kolam pemandian dibuat semi private (antara kolam hanya dibatasi dengan dinding bambu) agar pengunjung dapat leluasa berkubang eh berendam sambil tetap dapat menikmati pemandangan alam sekitar. Kolamnya bersih berwarna kehijauan berisikan air panas natural yang kaya akan kandungan mineral sehingga dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti radang sendi, radang otot, rematik, gangguan saraf, penyakit kulit, anemia, luka gores, dan penyakit pernafasan. Suhu air yang berkisar antara 40º-45ºC dan mengandung banyak senyawa Natrium Bikarbonat turut berkhasiat menghaluskan kulit yang kasar serta mengembalikan elastisitas kulit wajah dan tubuh. Inilah alasan dibalik sebutan “Kolam Rendam untuk Kecantikan Kulit”. Wah, mendengar hal ini membuat si bunda tak tahan ingin langsung ‘nyemplung‘..  😀

Untuk merasakan kehangatan Maribaya natural hot spring, pengunjung dapat memilih paket Tiket Terusan Deluxe Pool seharga Rp. 75k/orang, maupun VIP Pool sejumlah Rp. 150k/orang. Harga tersebut sudah termasuk biaya tiket masuk taman rekreasi, tiket masuk kolam rendam/pemandian, sewa handuk, welcome drink bandrek atau bajigur, plus 1x makan. Yang membedakan harga dasar tersebut adalah menu makanannya: Deluxe mendapat jagung bakar sementara suguhan VIP ialah ikan/ayam bakar. Jadi semua tergantung pada pilihan anda: jagung bakar atau ikan bakar? 😉

Fasilitas menawan lainnya yakni relaksasi di Kamar Rendam yang memiliki sarana Spa (super wangi!) ala resort dengan membayar Rp. 90k/orang/jam. Masing-masing kamar terdapat bathtub untuk single (perorangan) maupun double (pasangan) yang airnya lagi-lagi dialiri mata air dari alam. Untuk menikmati wahana kolam kaki atau foot spa, pengunjung juga mesti mengeluarkan uang lagi Rp. 30k/orang/jam. Satu-satunya fasilitas gratis ada di Pancuran Salapan Cikawari yaitu mandi dengan kucuran air pancuran yang dapat dijumpai di area Curug Cikawari.

Setelah puas berkeliling seraya mengambil gambar setiap sudut Maribaya yang elok nan geulis pisan, rombongan bunda menyambangi Twig Cafe (Cafe Pohon) untuk memenuhi kebutuhan pangan. Makan siang pada hari spesial ini berlokasi di tepi air terjun Cigulung yang sudah dilengkapi breathtaking landscape. Menu yang dipesan adalah traditional salad alias gado-gado, nasi goreng, sop buntut, bbq chicken wing, mushroom soup, dengan rasa dan harga yang pas!

Masih betah berlama-lama singgah di Maribaya namun keluarga ini sudah harus melanjutkan perjalanan –berburu durian– di tanah Pasundan.

Maka setelah serdadunya melesat duluan, meninggalkan ayah dan bunda berjalan pelan dua-duaan, sang bunda amazingly surprised tatkala ayah memberikan bunga mawar pink yang di’embat‘nya dari dekorasi restoran. Seketika itu jua mata bunda berkaca-kaca dibalik kacamata kudanya eh hitamnya, terharu dalam moment romantis kinyis-kinyis.. Yup, seperti itulah keluarga bunda merayakan Hari Kasih Sayang. 😳

Saran KoperBunda:

  • Taman rekreasi Maribaya buka pada hari Selasa, Rabu, Kamis mulai dari jam 08.00–16.00 WIB (weekdays) dan weekend pada pukul 08.00–20.00 WIB. Kecuali untuk hari Senin semua operasional Libur.
  • Biaya tiket masuk sebesar Rp. 35k/orang sudah termasuk bonus air mineral (Aqua 500ml) yang dapat diambil di food court Langlang Buana. Selain itu makanan/minuman dari luar tidak boleh dibawa masuk! Untuk ‘little hobbits’ usia dibawah 3 tahun masih dinyatakan free.
  • Tidak usah khawatir akan kelaparan jika bekal rantang anda disita, karena selain food court juga terdapat kios-kios makanan, riverside saung, serta restoran dengan panorama air terjun.
  • Jangan lupa membawa baju renang dan pakaian ganti jika anda ingin berendam didalam kolam atau sekedar bermain air di pancuran.
  • Sebaiknya datang di sore/malam hari bila tujuan anda ingin berendam di dalam kolam rendam karena terik matahari terasa cukup menyengat di siang hari. Selain itu pemandangan Maribaya akan tampak lebih indah di malam hari kala lampu taman menyala temaram. Cocok untuk anda yang mendambakan suasana romantis melankolis apalagi ditambah gerimis 😛
  • Tidak usah jauh-jauh pergi ke Jepang, karena ‘onsen’ atau berendam dengan air panas natural di Maribaya dikenal dapat menyembuhkan berbagai penyakit sejak tahun 1835 hingga sekarang. Sehingga anda dapat datang berkunjung untuk terapi kesehatan.
  • Spot-spot cantik untuk selfie, wefie atau groupie turut disediakan oleh pengelola. Seperti di Sky Bridge Tapak Halimun, Love Lock, dan taman didepan Kamar Rendam Tirta Raga.
  • Saat ini sedang dibangun resort berbintang kapasitas 300 kamar yang dijadwalkan (semoga) selesai pada tahun 2017. Bunda pun sudah memberi kode pada ayah untuk bersiap (diminta) datang kembali ke Maribaya tahun depan. 😎
  • Penginapan dekat dengan Maribaya adalah Kastuba Resort yang cantik dengan hutan pinusnya. Selain itu berbagai hotel dan villa dapat anda temui di Lembang seperti Green Forest Resort, Adarapura Resort&Spa, SanGria Resort dan Sapulidi Resort yang masing-masing akan tayang kemudian.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

counter statistics