Jelajah,  Nusa Tenggara Timur

Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo, NTT

iYess, akhirnya kesampaian juga cita-cita bunda untuk berjumpa dengan makhluk super langka yang hanya ada di Indonesia: The last living dragon in the world, only in Komodo National Park. Bangga ya 😀

Komodo yang sudah membuat si bunda penasaran sejak ia membacanya di majalah Bobo, juga dari lagu Kak Seto yang katanya jalanan menjadi macet gara-gara si Komo lewat 😛 Lalu siapa sebenarnya asal-usul karakter si Komo ini? Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan si Komo.

Nama ‘Komodo’ berasal dari nama pulau yang dihuninya yaitu Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Komodo pertama kali ditemukan tahun 1910 oleh seorang letnan Belanda, yang lantas berteriak: DRAGON!! 😮 Oleh karenanya orang asing lebih mengenalnya dengan sebutan “Komodo Dragon“.

Pulau Komodo merupakan satu dari 3 pulau besar yang dihuni oleh bangsa komodo, mereka juga dapat ditemukan di Pulau Padar dan Pulau Rinca, serta pulau kecil Gili Motang dan Nusa Kode. Saat ini terdapat lebih dari 1000 ekor komodo, their home is well protected di dalam Taman Nasional Komodo (Komodo National Park). Home of the living dragon: Komodo Dragons!

Komodo is the largest lizard and reptile on Earth! Komodo dewasa mencapai panjang badan 3 meter dan berat 70 kg. Tercatat dalam world record: the biggest Komodo memiliki berat 166 kg dan panjangnya 3,13 m.

Genus komodo dimulai sejak 40 juta tahun yang lalu, menjadi dragon termuda yang spesiesnya masih bertahan sampai sekarang. Waw, si komo sudah udzur banget ya!

Komodo (Varanus Komodoensis) adalah spesies karnivora (pemakan daging). Komodo berburu menggunakan indra penciuman yang terdapat di lidahnya (bukan hidung), dan dia dapat mendeteksi mangsanya sejauh 5 – 10 km! Yang berbahaya adalah air liurnya, terdapat lebih dari 50 jenis bakteri yang mematikan jika terkena gigitannya!

Menu utama si komodo adalah rusa, babi hutan, kerbau, juga hewan yang telah mati. Jadwal makannya hanya sebulan sekali, namun sekali dine-in, komodo bisa melahap 1 ekor rusa yang setara dengan daging sebanyak 60 – 70 kg. Komodo bukan hanya memakan daging, tapi tulang mangsanya pun dilahap habis tak bersisa! Oleh karenanya kotoran komodo berwarna putih sebab mengandung kalsium.

Kaum komodo merupakan pengintai yang handal. Mereka dapat lama berdiam diri seraya ber-kamuflase menyamar seperti batu atau batang kayu, lalu mendadak sprint (kecepatan 20 – 30 km/jam) saat mengejar mangsanya. Jarang sekali korbannya bisa lolos membebaskan diri dari sergapannya. Maka alangkah baiknya jika sebelum datang, terlebih dahulu ditanyakan via whatsapp ke si komo kapan jadwal waktu makannya, agar dapat menghindari kedatangan di tanggal tersebut :mrgreen:

Komodo jantan dapat bertahan hidup hingga usia 50 – 60 tahun. Sementara komodo betina hanya sekitar usia 35 tahun, sebab sang induk betina memiliki aktifitas yang lebih banyak; (seperti memasak, beberes, bersih-bersih 😆 ) lebih tepatnya bertelur. Ia dapat menghasilkan telur sebanyak +/- 30 butir telur dalam setiap sarangnya dan akan menetas 6 – 9 bulan kemudian. Tetasan komodo menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon untuk menghindari kompetisi dengan komodo yang lebih besar dan burung pemangsa. Tidak semua bayi komodo dapat bertahan hidup, seleksi alam berlaku disini. Survival of the fittest.

Yes, Komodo adalah raja di hutan ini, the no. 1 Top Predator. Komodo are dangerous and intimidating, so you must be under the supervision of trained Ranger! 

Adapun maksud didirikannya Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo ini merupakan kebanggaan, kekayaan dan warisan budaya bangsa, yang diresmikan oleh bapak Presiden Soeharto pada tanggal 3 Juni 1988. Komodo sebagai permata purba dan kekayaan alam Indonesia, oleh karenanya harus dilestarikan. Komodo juga merupakan salah satu dari New 7 Wonders of Nature, elected by the second global voting campaign in the history of mankind and celebrating nature’s diversity.

Begitu banyak pelajaran dan pengalaman yang didapati oleh regu bunda mengenai komodo dan penghuni hutan lainnya saat tracking sejauh 2,5 km pada Loh Liang Walking Trails, TN Komodo. Kelana bunda memilih Medium track untuk dapat melintasi water hole dan Komodo Nest (sarang komodo). Bunda begitu surprised dan bahagia ketika tetiba berjumpa dengan komodo yang selama ini hanya dilihatnya di TV #bucketlistchecked. Satu persatu anggota regu bunda dapat melaksanakan sesi foto sebagai kenang-kenangan, walaupun harus menjaga jarak aman sejauh +/- 3 meter serta hindari membuat gerakan mendadak. Ngeri-ngeri sedap berada di dekat sang Komodo the Predator, tapi semoga aman selama kita mengikuti arahan pak Ranger 🤠

Meskipun demikian, seru sekali menyaksikan hewan-hewan liar berlarian bebas, dan siapa sangka animal kingdom di hutan ini cukup photogenic! Babi hutan, rusa, bahkan komodo yang dijumpai bunda jago berpose. Buktinya bisa diajak samaan posenya dengan si bunda.. hahaa! 😆

Untuk mengetahui suasana di dalam Taman Nasional Komodo, silahkan diintip video youtube laskar bunda dibawah ini.. oya, ada bonus vlog dari bunda dan Denjaka 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

counter statistics