Jawa Timur (Jatim) Park 2: Museum Satwa & Jungle Fast Food
Berlokasi tepat disebelah Batu Secret Zoo, museum yang menjadi satu kesatuan dalam Jatim Park 2 menjadi wajib dikunjungi. Dinamakan Museum Satwa sebab menampilkan diorama berbagai satwa langka yang sudah tak bernyawa ( 😥 ) kemudian diawetkan sebagai bahan pembelajaran bagi anak bangsa.
Melihat binatang yang diawetkan bukanlah menjadi pengalaman baru bagi si “bolang” (bocah gemar melang-lang). Beberapa tahun lalu mereka telah menyambangi [simple_tooltip content=’Rahmat International Wildlife Museum & Gallery adalah milik Rahmat Shah (fyi, bapaknya Raline Shah jika informasi ini penting menurut anda), seorang pengusaha dan pemburu profesional. Rahmat adalah orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan dan pengakuan internasional seperti The Big Five Grand Slam Awards dan World Hunting Awards.’]Rahmat International Wildlife Museum & Gallery[/simple_tooltip] di ibukota Sumatera Utara, yang konon merupakan galeri satwa liar pertama di Asia Tenggara.
Selain itu mereka juga kerap menyaksikan bundanya mengawetkan aneka satwa liar seperti rayap, laron, bekicot, begitu pula dengan lalat dan nyamuk yang terpanggang utuh didalam raket listriknya.
Namun demikian, museum wildlife di Kota Batu ini tampak berbeda dengan museum fauna yang pernah dikunjungi pasukan bunda sebelumnya. Grandé, massive dan kolosal menjadi kesan yang terpancar dari sosok bangunan yang mengusung kemegahan arsitektur Yunani Kuno pada jaman dewa-dewi bertakhta. Terasnya dipenuhi dengan pilar-pilar tinggi dan besar menyerupai kuil [simple_tooltip content=’Parthenon adalah kuil Yunani di kompleks bukit Acropolis, yang dibangun untuk Dewi Athena, pelindung Athena pada abad ke-5 SM‘]Parthenon[/simple_tooltip] yang terletak di kota Athena, Yunani. Patung gajah berukuran ‘gadang’ yang berada pada kiri dan kanan bangunan seakan menyerukan bahwa museum ini adalah kuilnya para satwa.
Maka tak dapat dipungkiri bahwa bagian muka museum menjadi tempat favorit pengunjung bergaya ala cover album. Termasuk bunda yang segera beraksi ala Bollywood di tiang dan pilar-pilar besar.. 😆
Melangkah ke dalam museum, keluarga ini mendapati sebuah [simple_tooltip content=’yang berisi sejumlah koleksi burung-burung awetan nan cantik dari berbagai dunia’]sangkar[/simple_tooltip] raksasa dimana bunda sempat menggertak kanak-kanaknya yang tak bisa diam, “Kalau rusuh nanti dikurung didalam sangkar itu, mau?”, dan dijawab dengan serempak “Mauuuu….”. Langkah dilanjutkan lagi kedalam sebuah dome berlangit-langit lukisan langit, dimana mereka dihadang oleh sang Raja Dinosaurus –untungnya sudah dalam wujud kerangka– yakni Tyrannosaurus Rex (sebutan kondangnya T-Rex, red.) dan geng-nya dari masa purba.
Selain Dome Dinosaurus, museum ini memiliki zona khusus Insectarium, Galeri Fosil, Fish World, seraya menyuguhkan diorama tentang alam Animal Kingdom dalam nuansa yang dibuat serupa dengan habitat aslinya antara lain padang pasir, hutan, dan daerah salju. Ya, museum ini menyajikan satwa awetan dan fosil purba yang didatangkan dari berbagai benua hingga Antartika –seperti Beruang Kutub (Polar Bear) yang datang untuk ber-“hibernasi” di Kota Batu. Begitu juga dengan ribuan (baca: ribuan!) jenis kupu-kupu serta serangga unik dan langka dibawa dari Peru, New Guinea, Kolombia, Malaysia, China, dan Madagaskar.
Bunda terlihat amazed dengan semua model satwa yang ditampilkan di museum ini. Seluruh detail bentuk, ukuran, warna, bahkan ekspresi hewan-hewan tersebut dikerjakan (melalui proses pengawetan) dengan teliti dan saksama, sehingga tampak persis seperti di masa hidupnya! #Asalkan tidak benar-benar “hidup” di malam hari seperti dalam film Night At The Museum. Lukisan tiga dimensi yang melatari diorama –menampilkan habitat asli dan kisah para satwa sewaktu masih bernyawa– dibuat oleh seniman dari Afrika dan juga seniman lokal Batu. Well done, guys!
“Museum berstandar internasional ini juga menyerupai American Museum of Natural History yang ada di New York. Jadi, tidak perlu jauh-jauh lagi untuk melihat hal yang luar biasa seperti ini.”, ujar pak’de Manager Museum Satwa. Lanjutnya lagi, “Sesuai dengan tujuan didirikannya yaitu sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ Satwa Liar, maka seluruh satwa awetan yang ada di Museum Satwa diperoleh tidak dengan sengaja diburu tetapi diawetkan dari satwa yang telah mati.”
Sedikit melegakan bagi perasaan bunda, namun tak pelak membuat ia bertanya, “Mengumpulkan fosil, mengawetkan satwa, serta membuat diorama sedemikan rupa, menghabiskan berapa gentong pundi ya, Pak?”. “Rasanya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta tiap satwa”, tebak sang bunda. Maklum, dahulu mata pencaharian bunda adalah berburu fosil dinosaurus untuk dijadikan bahan dasar minyak bumi
Perutnya mulai bersuara begitu sang laskar muda menuntaskan misinya belajar di Museum Satwa. Segera mereka melangkah masuk ke dalam sebuah restoran yang masih menjadi satu bagian dari Jatim Park 2. Restoran yang terletak di lantai dasar bangunan Pohon Inn merupakan fasilitas hotel, namun dibuka jua untuk umum 24 jam setiap hari ! Artinya: walau anda bukan penghuni jungle, anda tetap diperbolehkan memesan dan menyantap makanan di Jungle Fast Food; dan bahkan jika anda tergolong makhluk ‘nocturnal’, restoran ini tetap siap menyambut kedatangan anda 😉
Meskipun berjudul fast food, tetapi menu yang disajikan tidak serupa dengan gerai makanan cepat saji di ibukota. Restoran ini menawarkan menu prasmanan serta menyuguhkan Indonesian & Oriental Food dengan harga terjangkau. Di dalam restoran Jungle Fast Food, bunda merasa sebagai Tarzan yang sedang menikmati late-afternoon meal, berhubung interior restoran bertema hutan rimba serta makan ditemani oleh satwa buas (yang untungnya sudah diawetkan). Bunda pun menjadi segan memesan steak di restoran ini, takut sang pemilik daging merasa dendam.. 👿
Yang paling menarik di restoran ini adalah hadirnya meja makan diatas lantai yang berputar 360º mengelilingi restoran. Sembari menikmati hidangan, pengunjung dapat menyaksikan tayangan langsung Secret Zoo’s Big Cat –dibatasi dengan kaca tebal tembus pandang– yakni Leopard dan Cheetah yang menjadi primadona. NB: terdapat himbauan untuk tidak menggunakan blitz jika anda ingin memotret sang primadona. Yang dikhawatirkan bila matanya tersengat cahaya adalah: anda akan dikira daging rusa..
Saran KoperBunda:
- Sewaktu anda membeli tiket JatimPark 2 sebesar Rp. 75k/orang (weekday) dan 105k/orang (weekend/public holiday), sudah termasuk biaya tiket masuk Batu Secret Zoo dan Museum Satwa yang dapat digunakan pada hari yang sama. Anda hanya perlu menunjukkan gelang (yang diserahkan dan dikenakan pada saat pembelian di loket tiket) kepada petugas di pintu masuk museum ini. Untuk keterangan lebih lengkap serta info harga terbaru (secara harga dapat berubah sesuka-waktu), silahkan pantau Daftar Harga Tiket Masuk JawaTimurPark Group dan Admission Ticket Jatimpark 2.
- Untuk anda yang belum mengetahui perbedaan antara Batu Secret Zoo dan Museum Satwa, adalah: Batu Secret Zoo (BSZ) merupakan kebun binatang yang menampilkan koleksi hewan yang masih hidup, sementara Museum Satwa mempersembahkan koleksi hewan tidak hidup. Jadi bila ada hewan di BSZ yang sudah expired atau habis masa hidupnya, maka dia akan dipindahkan ke habitat barunya di Museum Satwa.. #asal.com
- Museum Satwa sangat bermanfaat untuk anak-anak yang ingin belajar mengenai berbagai jenis binatang yang ada di dunia. Anda dapat memesan tempat di auditorium Khazanah Pengetahuan Fauna bila datang berombongan.
- Agar terhindar dari kasus “tiket paket hangus” seperti yang bunda alami, berikut tips dan siasat berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kota Batu:
- Hari pertama : Kunjungi Jatimpark 1 + Museum Tubuh berhubung jam bukanya paling awal yaitu pukul 08.30 WIB. Kedua tempat ini (semoga) bisa diselesaikan hingga pukul 13.00 WIB atau 14.00 WIB. Lanjut ke Eco Green Park hingga tutup sore hari pukul 17.00 WIB. Lalu lanjutkan lagi ke Museum Angkut yang tutup di malam hari pada pukul 20.00 WIB (dengan catatan: bila kaki anda belum melepuh dan masih kuat melangkah).
- Hari kedua: Kunjungan ke Jatimpark 2 (Batu Secret Zoo + Museum Satwa) dapat dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai tutup 18.00 WIB. Selanjutnya anda dapat menghabiskan waktu di Batu Night Spectacular hingga pukul 23.00 WIB.
- Harga aseli untuk Paket Sakti sejumlah Rp. 840k/orang yang dikorting hingga Rp. 300k/orang, menjadi amatlah murah untuk dapat menikmati seluruh themepark (begitu menurut kata promosi). Tidak murah juga jikalau ditambah biaya pijat refleksi kaki pegal-linu akibat terburu-buru waktu di dalam themepark (begitu menurut kata bunda).
- Bagi anda yang berminat bermalam di Batu Secret Zoo, anda dapat memesan kamar di hotel Pohon Inn yang berdesain unik menyerupai sebuah batang pohon raksasa. Hotel ini memiliki 63 kamar Superior dan 8 kamar Executive dengan view istimewa yaitu kandang singa. Setelah sarapan di Jungle Fast Food, anda dapat berburu souvenir Jatim Park 2 di dalam store yang juga berfungsi sebagai minimarket.
- Namun bila anda datang bersama warga paguyuban, lebih baik memesan villa berupa 3 atau 4 kamar di Jambuluwuk Batu Resort. Intip juga kisah KoperBunda sebelumnya ketika berpose bersama Simba di Batu Secret Zoo, melayang di angkasa Paralayang Gunung Banyak, serta menikmati lampion warna-warni di Batu Night Spectacular.