Jelajah

Air Terjun Pelangi, Lembang

Berulang kali melintas di Lembang tapi baru kali ini ujung mata bunda menangkap plang bertuliskan “Air Terjun Pelangi”. Sontak teriakan bunda mengagetkan ayah yang sedang berkonsentrasi pada jalanan. “Kiri kiri bang! Eh, ayah, stop stoop!”. Lanjutnya lagi –setelah sadar bukan sedang di angkot–, “Bunda baru ngeh kalau ada air terjun disini. Wah asyik nih yah, kita bisa ajak anak-anak main air di air terjun!”.

Objek wisata ini mempunyai beberapa nama. Orang Sunda lebih dulu mengenalnya dengan sebutan Curug Cimahi. Kemudian Perhutani mempromosikannya dengan nama baru yaitu Air Terjun Pelangi. Dan bagi yang ingin terlihat keren bisa speak-speak londo menyebutnya dengan julukan The Rainbow Waterfalls.

Wana wisata Curug Cimahi terletak di Jl. Kolonel Masturi Km 7, Kampung Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Berada di dalam kawasan hutan negara seluas 25,75 hektar yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Bandung Utara. Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi.

Melesat deras dari ketinggian 87 m, Curug Cimahi merupakan yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Melebihi ketinggian Curug Maribaya dan Curug Panganten yang sudah sohor sebelumnya.

Mengetahui informasi tersebut maka pasukan bunda bergegas antusias tanpa mengetahui medan tantangan di depan mata..

Setelah parkir dan membayar tiket di loket, pasukan neon melanjutkan dengan berjalan kaki menuruni lembah sejauh 400 m hingga ke dasar air terjun. Wajib melalui anak tangga yang agak curam sebanyak 587 buah atau 687 buah (yang mana yang benar, silahkan hitung sendiri), dan berkelak-kelok elok dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Waktu yang dibutuhkan untuk menuruni tangga bila dihitung dari pintu gerbang hingga ke lokasi curug adalah sekitar 30 menit. Sudah cukup menguras tenaga dan membuat nafas terengah-engah. Sebaliknya, waktu yang dibutuhkan bunda untuk kembali naik ke permukaan adalah 2 jam! Bila sedari awal sudah tahu begini, pasti bunda akan mengundurkan diri. 😥

Untuk mengatasi hal ini, pihak Perhutani sudah meyiapkan 2 buah Cafe View Deck yang dibangun untuk wisatawan yang lemah fisik seperti bunda. Sehingga, bagi yang tidak dapat melanjutkan perjalanan hingga ke dasar curug, sudah tersedia tempat nyaman agar tetap dapat menyaksikan keindahan Curug Cimahi dan suasana sekitarnya.

Anjungan ini disangga kuat dengan tiang besi, berukuran sekitar 7×7 m mampu menahan maksimal 25 orang. Juga terdapat kursi dan meja dari ban daur ulang. Tampak beberapa muda-mudi bertongsis ria, dan bunda pun tak mau kalah melaksanakan kegiatan photo session berlatar air terjun. Selain mengabadikan kenangan dan besantai menikmati suara alam, anjungan ini amat berguna sebagai tempat beristirahat bagi pengunjung yang mengalami krisis nafas.

Jika pada siang hari wisatawan dimanjakan dengan debur air terjun dan keindahan panorama alamnya yang mempesona, maka saat malam tiba wisatawan dapat menikmati pemandangan air terjun yang bermandikan cahaya.

Curug Pelangi gbr dr PerhutaniYa, cahaya vertikal setinggi 71 meter yang memancar dari air terjun menjadi pemandangan menarik ketika malam hari. Cahaya tersebut bersumber dari lampu instalasi khusus yang dipasang di dinding belakang air terjun. Setelah dinyalakan, lampu akan berganti-ganti warna dan memberi efek pembiasan pada air menampilan warna-warna pelangi. Berkat instalasi lampu LED yang ditengarai oleh Perum Perhutani guna menyedot wisatawan, Curug Cimahi kini memiliki nama baru, yakni The Rainbow Waterfalls. Panorama eksotis tersebut dapat dinikmati mulai pukul 17.00 WIB sampai 21.00 WIB.

Wajah lain curug Cimahi di malam hari menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, tidak banyak kreasi yang menyajikan keindahan alam air terjun dengan teknologi cahaya. Boleh jadi Curug Cimahi yang pertama di Indonesia.

Lampu-lampu di cafe view deck juga menyala kala senja. Berhadapan dengan air terjun yang warna-warni bersinar, niscaya romantisme alam dapat terasakan oleh wisatawan. Tak heran jika kebanyakan kawula muda yang datang bertandang, membawa gitar dan gendang, bunda pun ikut berdendang.

Keindahan flora dan fauna dapat dinikmati pengunjung di sepanjang jalan menuju lokasi air terjun. Pengunjung akan ditemani suara kicauan burung liar dan siap-siap disambut oleh puluhan bahkan ratusan ekor monyet yang asyik bermain di dahan-dahan pohon. Barudaknya bunda pun senang sekali bisa sedekat ini melihat makhluk asli curug Cimahi.

Tempat ini juga sering dijadikan tempat penelitian vegetasi, karena di sekitar curug terdapat hutan yang cukup lebat. Hutan ini didominasi oleh pohon flamboyan, beringin, karet benggol, dan rasamala.

Tampak kawasan ini sudah ditata rapi dan dirawat bersih oleh pihak pengelola. Sayangnya, di beberapa bagian masih terdapat trek yang licin dan rusak –bechek tidak ada ojhek– terkena tetesan air pegunungan. Walau demikian, prajurit cilik bunda tetap lincah melesat pesat menaiki anak tangga. Namun ayahlah yang benar-benar terbukti perkasa. Beliau kuat menggendong baby naga seberat 15 kg selama perjalanan mendaki tangga, sambil menarik tangan bunda yang sudah terseak-seok payah.

Petuah KoperBunda:

  • Untuk menuju kawasan wisata ini, dari pusat kota Cimahi anda dapat melalui Sersan Bajuri ke arah Universitas Advent Indonesia dan menuju ke Terminal Parongpong. Pintu masuk Curug Cimahi terletak tepat di sebelah terminal angkot Cisarua, di pinggir jalan Kol. Masturi sehingga tidaklah sulit untuk mencarinya.
  • Perhatikan jam operasionalnya berhubung dengan harga tiket yang sewaktu-waktu dapat berubah. Curug Cimahi dibuka dari pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB setiap harinya. Menjunjung Asas Perbedaan Tarif yang pada awalnya pengunjung dipatok biaya sejumlah Rp. 10k/orang, sekarang sudah dikenakan fee sebesar Rp. 12k/orang bila berkunjung pada pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB, dan pada pukul 17.00 WIB – 21.00 WIB harga naik lagi menjadi Rp. 15k/orang. Sedikit lebih mahal di malam hari karena munculnya “Pelangi di Curug Cimahi” 😉
  • Warning! Air Terjun Pelangi dapat menyebabkan dengkul korosi, disfungsional otot, nafas kritis dan jantung korslet. Mengingat tidak disediakan ambulans dan minimnya alat pacu jantung di lokasi, tidak disarankan bagi manula apalagi yang mempunyai penyakit akut seperti bengek, encok dan asam urat.
  • Gunakan pakaian nyaman seperti kaos, celana pendek, dan sandal jepit is a must! Tidak usah memakai fancy slipper, sandal jepit merk Swallow is the best yang bilamana hanyut di sungai tidak membuat sesak di dada.
  • Bawalah baju ganti, karena pakaian yang dikenakan akan basah terkena semburan deras air terjun. Akan tetapi tidak usah terlalu banyak membawa barang berharga seperti camera SLR, laptop, jam Rolex dan cincin batu akik, dikarenakan belum adanya layanan jasa tempat penitipan barang. Juga tidak disarankan bagi ibu-ibu yang rajin membawa tikar dan bekal rantang tiap kali berwisata, karena saat ini belum disediakan area ‘lesehan’ selain cafe view deck yang minumannya dapat dibeli di warung jajan yang ada disana. Warung tersebut juga menjual souvenir oleh-oleh khas Jawa Barat.
  • Para orang tua sebaiknya extra hati-hati bila mengajak anak balita anda bermain air di dasar air terjun Pelangi. Hempasan keras air yang terjun bebas, angin kencang yang mengangkut butiran air, serta aliran deras sungai dan kumpulan bebatuan disekitarnya, dapat membahayakan!
  • Jangan datang di musim penghujan. Berdasarkan rekomendasi dari Badan Geologi, Perum Perhutani akan menutup sementara objek wisata Curug Cimahi saat turun hujan untuk menghindari bahaya bencana longsor.
  • Di wilayah curug ini terdapat fasilitas umum berupa toilet dan mushola. Beribadah untuk mengucap syukur kepada sang Pencipta Alam Raya, yang dilaksanakan di dasar lembah di tepi sungai yang indah, akan terasa lebih khusyu dan khidmat 🙂
  • Bila diijinkan oleh pihak pengelola, bunda berencana memasang lift dengan tarif Rp. 20k/orang per trip. Walau dikenakan charge yang lebih mahal dari tiket masuk, bunda yakin akan banyak wisatawan yang rela merogoh kocek demi menggunakan angkutan transportasi vertikal ini. :mrgreen:
  • Kunjungi juga Air Terjun Maribaya serta beragam tempat wisata keren lainnya di wilayah Lembang.

6 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

counter statistics