Jelajah,  Tidur Nyenyak

Hotel Crown Plaza, Kota Semarang Bawah

Semarang, selalu menjadi homebase bagi keluarga bunda bila hendak beredar di wilayah utara Jawa Tengah. Matahari tepat di atas kepala ketika ayah mengemudikan kereta kencananya menuju kawasan Simpang Lima, lantas melipir di Paragon Mall untuk melepas dahaga dan mengisi amunisi perut. Paragon City Mall merupakan pusat belanja bertema lifestyle and entertainment mall dengan total luas bangunan mencapai 120.000 m², menobatkannya sebagai mall terbesar di Semarang. Mall ini terdiri dari 7 lantai dan diatasnya terdapat sebuah hotel bintang 5 yang kemudian menjadi akomodasi khalayak bunda selama berada di kota metropolitan terbesar kelima Indonesia.

Crowne Plaza Hotel merupakan bagian dari group hotel internasional yakni InterContinental Hotels Group (IHG).  Hotel yang berada di Jalan Pemuda no. 118 Semarang, memiliki 270 kamar mulai dari Superior Room hingga Executive Suites. Kamar Deluxe seluas 34 m² yang dipesan menghadap city view tampak luas, modern dan nyaman. Bunda pun terperangah dengan design kamar mandinya yang benar-benar.. open! Tiada pintu bahkan sekat kaca yang membatasi antara kamar mandi dan kamar tidur.

Designed for Today’s Modern Business Traveller, hotel ini memiliki Grand Ballroom dan meeting room, hiburan live-music di bar & lounge, serta turut hadir fitness center & spa. Fasilitas wajib lainnya berupa kolam renang dewasa & anak yang terletak di roof-top Paragon mall dan 2 buah restoran yakni Gris Restaurant yang melayani breakfast buffet, serta Crystal Palace Chinese Restaurant spesialis makanan Cantonese dan Szechuan dengan Chef asli di-import dari Hongkong.

Kegiatan peleton bunda hari ini diawali dengan sarapan misoa ayam di Kawasan Pecinan Semarang yang didonimasi oleh pertokoan berkarakter Tionghoa. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Kelenteng Tay Kak Sie, salah satu kelenteng tertua yang dibangun di ditepi Kali Semarang –bersandar replika kapal kakek moyang Cheng Ho– kala itu masih berupa kebun lombok (cabai), sehingga dikenal sebagai Kelenteng Gang Lombok. Tepat di ujung gang, dapat dijumpai warung lumpia Semarang yang legendaris yaitu Lunpia gang Lombok dengan aroma KHAS rebung yang ‘sangar’ (menurut bulu hidung bunda yang sensitif).

Kawasan Pecinan bertetangga dengan Kawasan Kota Lama Semarang (Little Netherlands) dimana banyak dijumpai bangunan kolonial peninggalan Belanda di abad ke-18, saat itu digunakan sebagai pusat aktivitas perdagangan pemerintahan Hindia-Belanda. Kawasan ini pun masih bertetangga dengan Komplek Jurnatan (pusat perdagangan di kota Semarang) dan Pasar Tradisional Johar (sekarang sudah habis terbakar, padahal djaman dahoeloe menjadi salah satoe bangoenan yang memiliki desain arsitektoer terbaik, karya opa Herman Thomas Karsten).

Perjalanan keliling Kota Semarang Bawah akhirnya berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas. Awalnya ayah hendak mencari informasi mengenai kapal penyeberangan ke Karimun Jawa, ketika ia mendapati KM Dobonsolo bertengger santai di tepi pelabuhan. Dobonsolo merupakan angkutan kapal laut milik PT Pelni yang disewa Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub untuk melayani arus mudik dan balik Lebaran 2015 secara GRATIS! khususnya di rute Semarang – Tanjung Priok Jakarta. Ayah pun ingin segera mendaftar untuk diangkut pulang ke Jakarta, namun sayang, kapal yang berlayar selama 12 jam ini dikhususkan untuk pemudik sepeda motor. Menurut info dari awak kapal, jumlah pemudik pada setiap pelayaran mencapai 2000 orang penumpang dan 880 unit sepeda motor!

Adalah kali pertama pasukan mini bunda memasuki area pelabuhan, bonus menyaksikan sebuah kapal laut besar nan gagah di depan mata. Sebelumnya mereka lebih sering mendengar cerita petualangan sang bunda yang di masa kecilnya kerap menggunakan angkutan kapal laut untuk ‘mudik’ dari Pelabuhan Belawan Medan ke Jakarta, bernama KM Kambuna dan KM Rinjani. Bunda bertutur bahwa pada suatu masa sebelum ada pesawat berbiaya rendah (low-cost) adalah masa-masa kejayaan kapal laut, dan proudly presents ia mendendangkan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”.

Betapa bunda merindukan perjalanan 3 hari 2 malam ditimang-timang di atas kapal, memandangi samudera luas tak berbatas dan sesekali melihat aksi ikan terbang dari balik jendela bulat cabin kelas II. Semoga kelak tercapai cita-cita bunda mengajak buah hatinya melakukan perjalanan ‘mudik’ on a dream cruise. Dan bila itu terjadi semoga saya sudah pensiun.

Acara ‘mudik’ bunda jarang disertai itinerary, hanya mengikuti naluri seraya menikmati hari tanpa ekspektasi, membawa pulang memori serta menuturkan kisah yang tlah diukir waktu diatas tanah ibu pertiwi.

Saran KoperBunda:

  • Beberapa tahun lalu, dengan alasan mengurangi penat perjalanan panjang, Horison Pekalongan menjadi tempat transit kubu bunda kala mudik ke Jawa Tengah. Kini dengan jalur Tol Cipali, dapat langsung bablas ke Semarang City –hanya ½ hari, cuy!
  • Bunda pun sabar menanti Tol Trans Jawa berhasil diselesaikan, berharap suatu hari nanti dapat langsung bablas ke Surabaya City!
  • Menginap di Crown Plaza dapat menyebabkan gejala ‘risih.com’. Alasan utama karena kamar mandi yang tidak dibatasi oleh sebilah daun pintu maupun sekat. Sehingga tidak disarankan bermalam bukan dengan pasutri!
  • Secara lokasi letak hotel ini amat strategis dan menguntungkan karena memiliki pintu akses ke Paragon mall, praktis dan mudah jika anda membutuhkan.. sesuatu.
  • Tujuan wisata yang berada tak jauh dari hotel, diantaranya adalah Klenteng Sam Po Kong, Lawang Sewu, Tugu Muda, Masjid Agung Semarang dan Museum Ronggowarsito.
  • Bila berencana mudik Lebaran dengan mengendarai sepeda motor, anda dapat menggunakan angkutan kapal laut secara GRATIS. Kemenhub mengadakan program Mudik Gratis tersebut dengan tujuan untuk mengurangi angka kecelakaan pengguna sepeda motor di jalan raya dan mengurangi kepadatan arus lalu lintas di sepanjang arus mudik. Jadi jangan lewati kesempatan ini. Informasi dapat anda lihat disini http://mudikgratis.dephub.go.id/ Semoga selamat sampai tujuan 😀
  • Setelah puas menjelajahi Kota Semarang Bawah, silahkeun lanjutkeun lawatan ke Kota Semarang Atas bahkan hingga ke Nagari Surakarta 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

counter statistics