
Eagle Camp Dusun Bambu, Lembang
What? Pergi camping bawa koper? Iya, sekarang camping tidak serta merta harus membawa ransel. Khususnya ketika ‘glamping’ di Eagle Camp Dusun Bambu, Jl. Kolonel Masturi KM. 11 Lembang.
[simple_tooltip content=’a form of camping in which participants enjoy physical comforts associated with more luxurious types of holiday’]Glamping[/simple_tooltip] adalah singkatan dari glamour camping yang saat ini sedang populer didengungkan kaum urban metropolitan. Istilah nge-trend bagi wisatawan ibukota yang mendambakan sensasi adventure di alam raya, serta an excellent compromise bagi yang ingin berkemah ala hotel di perkemahan tradisional.
Termasuk bunda yang mendengung bising ingin camping tanpa memikul backpacking serta tak mau pusing bawa kompor dan piring.
Masih terngiang dalam ingatan bunda, ia pernah mengalami kejadian traumatis di sebuah bumi perkemahan Sumatera Utara. Bersama regu Praja Muda Karana dari eSDe Inpres HORAS, bunda kecil harus berjalan mendaki gunung seraya menggotong kompor berbahan bakar minyak tanah yang tatkala sumbunya dihidupkan mengeluarkan suara mBledug dan menyemburkan api yang nyaris menjilat tenda. Tambah memilukan lagi -saat bunda terjaga dari mimpi diinjak kuda nil- di sela selaput jari kakinya dihinggapi oleh pasukan lintah yang sudah gendut!
Tak mau mengulang keadaan burok di masa lampou, bunda berniat mengajak kelana ciliknya ber-glamping ria di sebuah perkemahan– tanpa lelah mendaki gunung, tak payah memanggul ransel, tak sudi memasak dan pantang buang air di semak-semak.
Kesimpulannya, (lagi-lagi) saya diangkut walau judulnya menginap di tenda!
Berada didalam area wisata Dusun Bambu Family Leisure Park, Eagle Nest Camping Ground layak mendapat predikat 1st class camping karena fasilitasnya yang serba wow dan serba ada. Kelebihannya daripada bumi perkemahan lain tentunya berupa privacy, comfortable camping, safety, easy access, and delicious meal tanpa menghilangkan kesan seru berpetualang di hutan.
Keunggulan glamping di Eagle Camp Dusun Bambu antara lain:
- Pengunjung tidak sulit memanjat dan mendaki gunung untuk mencapai lokasi perkemahan. Anda hanya perlu menyatakan nama yang tertera pada booking-an dan tidak dikenakan biaya tiket masuk di gerbang utama (lumayan hemat; sebab untuk memasuki area wisata Dusun Bambu, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 15k/orang dan kendaraan Rp. 10k). Selanjutnya petugas akan mengarahkan anda untuk memarkirkan kendaraan di area parkir khusus tepat di depan lokasi perkemahan.
- Anda tidak akan kesukaran memasang pasak di tanah dan mendirikan tenda, karena tenda Eiger besar berdiameter sekitar 6 m sudah terbentang di depan mata. Tegak berdiri gagah berani diatas sebuah deck kayu, single tent yang diperuntukkan kapasitas 2 orang ini sesungguhnya dapat menampung hingga 6 orang! Di dalam tenda terdapat sekat berbahan nylon yang membatasi ruangan, yakni ruang tidur dan ruang serbaguna. Saya sebut ‘serbaguna’ karena cukup luas digunakan untuk ibadah sholat, listen to the radio yang menyiarkan alunan angklung Mang Udjo, makan bagelen dan minum wedang ronde dari gelas kaleng bercorak army, serta menggelar kasur extra seperti yang bunda lakukan.
- Pengunjung tidak perlu membawa tikar dan kantong tidur, karena sudah digelar 2 buah kasur, selimut, bantal, bonus 2 buah sleeping bags di ruang tidur.
- Tak usah membawa serta peralatan tempur dapur seperti panci dan kaumnya, anda hanya cukup menekan tombol room service di pesawat telefon yang tersedia pada setiap tenda. Yes, disini ada telefon, radio, teko elektrik, lampu LED solar cell, hairdryer, dan yang paling penting adanya colokan listrik untuk alat catok rambut bunda!
- Anda tidak perlu bingung mencari pohon, daun, dan semak-semak tiap ingin buang hajat, karena sudah disediakan super lux bathroom! Disebut demikian karena fasilitas kamar mandinya cukup bersih dan luas, lengkap dengan eco-toilet, wastafel, shower air dingin+panas, beserta sabun, handuk dan toiletries (secara perkemahan gitu lowh, bila ada MCK juga sudah bagus!) 😉
- Walau tiada TV (dengan maksud agar campers lebih menghayati pengalaman berkemah di jagat alam), anda tetap bisa menyaksikan acara hiburan atau mengikuti siaran berita dengan streaming menggunakan Wi-fi gratis langsung dari gadget canggih anda.
- Tak perlu menebar garam untuk menghindari ular masuk ke dalam tenda. Karena binatang yang dapat dijumpai disini sudah dijinakkan. Contohnya grasshopper, laba-laba size XL, kadal, cacing, lipan dan kawan-kawan.
- Anda tidak bisa lirik-lirikan dengan penghuni di tenda sebelah, dikarenakan setiap tenda di kawasan ini dibatasi oleh pagar tanaman agar privacy lebih terjaga. Masing-masing tenda ditata dengan design landscape yang indah dan asri, berupa halaman hijau yang luas, area outdoor dining table diatas deck, fasilitas BBQ grill dan wajan api unggun.
- Alih-alih makan di atas tikar, area outdoor dining merupakan fasilitas yang memukau tatkala keluarga bunda menjejakkan kaki di tempat ini. Disini seluruh anggota keluarga dapat duduk santai, bercengkrama ria menikmati suasana sejuk dan pemandangan pegunungan. Apalagi ketika bunda menghidangkan kupat tahu dan seduhan teh Walini.. it’s just perfect!
- Istri anda tak perlu sibuk membawa bahan makanan untuk acara bakar-bakaran. Disini anda dapat memesan menu barbeque berupa ayam, sosis, jagung, dengan membayar Rp. 1000k untuk porsi lima sampai delapan orang. Si kecil juga bisa memanfaatkan moment ini untuk menggosongkan marshmallow..
- Tidak perlu repot mengumpulkan kayu dan membuat api dari gesekan batu seperti di djaman batoe, karena sang petugas tak segan datang membawa bongkahan kayu dan spiritus untuk menyalakan api unggun. Wahana api unggun ini menambah lengkap pengalaman berkemah, apalagi bila ditambah bunyi dentingan gitar yang mengiringi kemampuan olah vokal berduet dengan suara tonggeret.
- Disini tidak ada jurit malam dengan penampakan kabut dan lampu obor yang berkesan horor. Satu-satunya yang bersifat horor adalah penampakan rambut bunda yang mendadak kribo ketika bangun tidur.
- Anda tidak akan lelah berjalan menanjak menuju tenda karena fasilitas shuttle bernama Wara-Wiri, siap sedia mengantar anda dari dan ke seluruh wahana yang ada disini. Bila perut mulai menyanyikan lagu keroncong, anda dapat mendatangi berbagai pilihan restoran yang tersedia. Mulai dari Pasar Khatulistiwa, Cafe Burangrang, Lutung Kasarung, Purbasari, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri yang akan saya ceritakan kemudian bila sedang tidak malas.
Seketika nuansa disekitar tenda diselimuti perasaan syahdu dan romansa. Ketika langit diterangi rembulan, lampu taman menyinari dahan, suara jejangkrik bersahutan, diselingi raungan macan (whaat??). Api unggun pun menyaksikan, kala bunda merangkul lengan, membisikkan pengharapan, “Yah, bunda jadi camping addict nikh. Next trip kita glamping ke tenda Amanwana di Pulau Moyo Sumbawa, ya?!!”. Ayah hanya diam seribu bahasa dipelukan.
Petuah KoperBunda:
- Perkemahan yang mengusung tema ‘glamour camping’, tarifnya tentu menjadi lebih glamour daripada bumi perkemahan pada umumnya. Saat ini tidak terdapat perbedaan tarif antara weekday dan weekend di Eagle Camping Ground. Single tent berkapasitas 2 orang dikenakan tarif sebesar Rp. 2,1 juta (nett)/malam, dan untuk Double tent kapasitas 4 orang dibandrol seharga Rp. 3,5 juta (nett)/malam. Bila anda membawa tambahan penghuni, dikenakan (lagi) biaya tambahan sebesar Rp. 225k/person.
- Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi di Cafe Burangrang. Fyi, anak usia diatas 5 tahun (lagi-lagi) dikenakan tambahan biaya sejumlah Rp. 37,5k (nett) bila ingin ikut prasmanan. Pastikan anda menerima jamuan welcome drink serta voucher afternoon drink berupa bandrek dan bajigur yang sungguh segar dinikmati di hawa dingin Lembang. Anda juga menerima voucher panahan tradisional (archery training) dan gratis menggunakan perahu berkeliling danau di Dusun Bambu.
- Saat ini terdapat total 11 tenda, berupa 9 buah single tent dan 2 buah double tent. Disarankan agar memesan jauh hari terutama saat weekend. Anda akan diminta membayar full price saat memesan kamar eh tenda tersebut.
- Anda juga dapat membawa sendiri protein untuk BBQ, namun saran saya jangan membawa berlebihan karena satu-satunya yang kurang disini adalah kulkas!
- Bawalah jaket, selimut, kaus kaki, poncho, longtorso eh longjohn, serta pemanas ruangan bila tidak tahan hawa dingin. Anda harus siap bila ingin bermalam di tenda yang terletak diatas pegunungan. Dinginnya terasa menyengat hingga ke tulang.
- Kasurnya keras bagai tidur di dipan. Kalau ingin lebih nyaman silahkan bawa sendiri kasur latex anda. Seperti bunda yang malam ini sudah siap meringkuk di kasur busa lipat dan selimut bulu unggas yang dibawanya dari rumah.
- Tetap sedia autan dan raket setrum nyamuk. Walau tidak ditemukan binatang buas, tetapi jangan lupa anda sedang bermalam di hutan tropis dengan nyamuknya yang liar dan buas.
- Area camping ground letaknya di bagian paling atas wilayah Dusun Bambu. Lokasi masing-masing tenda berkontur mengikuti lahan. Agar tidak terlalu banyak menanjak, pilih tenda yang paling bawah seperti no. 701 – 705 karena lokasinya lebih dekat dengan restoran dan arena permainan. Bocoran nikh, pilihlah tenda no. 703 bernama Gunung Halimun karena menempati lahan yang paling luas dengan tenda yang berukuran paling besar diantara single tent yang lain. Sedangkan untuk double tent, pilih tenda bernomor pintu 704.
- Owner Dusun Bambu yang juga pemilik Kampung Daun dan retail Eiger (pantesan bikin per-tendaEiger-an), berencana akan membangun hotel berupa kamar-kamar yang dapat menampung pebisnis maupun keluarga. Kedepannya akan dibangun wahana permainan Takeshi Castle dan Paint Ball War Arena yang semakin menambah kelengkapan fasilitas dan sarana di area seluas 15 ha ini. Sehingga patut bila Eagle Camp ini sesuai untuk family gathering maupun outing perusahaan.
- Pada kesempatan ini, Pramuka-Pramuki bunda turut melaksanakan kegiatan ‘Jambore’. Adapun susunan acaranya adalah bermain sepuasnya di playground yang menyediakan berbagai jenis permainan, menyusuri taman bunga, memetik strawberry, memberi makan kelinci, mengendarai becak mini, olahraga panahan, hingga mandi di sungai. Jambore berlangsung sukses dan meriah terutama di pagi hari -sebelum pukul 10.00 WIB waktunya tempat wisata ini dibuka untuk umum- hanya ada anggota Siaga dan Penggalang bunda yang menikmati seluruh fasilitas di Dusun Bambu.
- Jangan lupa intip kisah glamping KoperBunda selanjutnya di Legok Kondang Lodge Ciwidey, serta #bobomanja yang akan datang Glamping Lakeside Rancabali.

Agrowisata Jendela Alam, Lembang
You May Also Like

Adarapura (Jadul Village) Resort & Spa, Lembang
18 January 2017
Amanjiwo Borobudur Resort, Magelang
19 February 2015